Pengertian Obat
Obat adalah setiap
subtansi (zat kimia) yang dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh pada tingkat sel (jaringan
biologi).
Menurut World Healty
Organitation (WHO) obat adalah zat yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik
atau psikis.
Menurut Kebijakan Obat
Nasional (KONAS) obat adalah bahan yang digunakan untuk mempengaruhi sistem
fisiologi atau menyelidiki kondisi patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan serta pemulihan dari rasa sakit, gejala sakit dan
penyakit yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kontrasepsi.
Antihistamin
Definisi
Antihistamin yaitu jenis obat yang sering
digunakan untuk mengobati sejumlah
kondisi kesehatan seperti alergi atau zat-zat yang dapat mengurangi atau
menghalangi efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor,
-histamin (penghambatan saingan). Obat yang digunakan untuk mengurangi atau
mencegah reaksi histamin (misal alergi).
Golongan Antihistamin
Secara farmakologi reseptor histamin dapat di
bagi dalam dua tipe, yaitu reseptor-H1 (singkatnya disebut H1-blockers atau
antihistaminika) dan antagonis reseptor-H2 (H2-blockers atau zat penghambat
asam).
·
H1-blockers (antihistaminika klasik)
Mengantagonir histamin dengan jalan memblock
reseptor-H1 otot licin dari dinding pembuluh, bronchi dan saluran cerna,
kandung kemih dan rahim. Begitu pula melawan efek histamine di kapiler dan
ujung saraf (gatal, flare reaction). Efeknya adalah simtomatis, antihistamin
tidak dapat menghindarkan timbulnya reaksi alergi. Antihistamin digunakan
penggolongan dalam 2 kelompok atas dasar kerjanya terhadap SPP, yakni zat-zat
generasi ke-1 dan ke-2.
·
H2-blockers (penghambat asma)
Obat-obat ini menghambat secara efektif sekresi
asam lambung yang meningkat akibat histamine, dengan jalan persaingan terhadap
respon-H2 di lambung. Efeknya adalah berkurangnya hipersekresi asam klorida,
juga mengurangi vasodilatasi dan tekanan darah menurun. Senyawa ini banyak
digunakan pada terapi tukak lambung usus guna mengurangi sekresi HCl dan
pepsin, juga sebagai zat pelindung tambahan pada terapi dengan kortikosteroida.
Lagi pula sering kali bersama suatu zat stimulator motilitas lambung
(cisaprida) pada penderita reflux.
Cara Kerja Antihistamin
Histamin adalah sebuah protein yang menggunakan
sistem kekebalan tubuh untuk membantu melindungi sel-sel tubuh terhadap
penyakit dan infeksi. Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan alami tubuh
terhadap penyakit dan infeksi. Kekebalan tubuh mendeteksi benda asing yang berbahaya,
seperti bakteri dan virus, itu akan melepaskan histamin ke dalam sel di
sekitarnya.
Histamin yang meyebabkan pembuluh darah kecil dan
kapiler membesar dan kulit di sekitarnya membengkak, mengerutkan otot halus. Akibat hal ini, tubuh akan menanggapi dengan berbagai reaksi termasuk
tekanan darah menurun, peningkatan denyut jantung, kesulitan bernafas, sembelit
atau diare, mulas dan mual, serta kebocoran protein dan cairan dari pembuluh
kapiler. Kebocoran pembuluh lendir kapiler bisa mengakibatkan pilek dan hidung
tersumbat. Pembuluh kapiler kulit yang bocor
bisa menyebabkan pembengkakan dan gatal-gatal.
Obat antihistamin mencegah, tapi tidak dapat membalikkan respon tubuh
terhadap histamin. Biasanya antihistamin diberikan secara oral
karena mudah diserap melalui saluran pencernaan. Namun antihistamin juga bisa
diberikan secara topikal (obat luar) atau disuntikkan (intravena).
Tujuan Obat Antihistamin
Bertujuan untuk
membantu mengendalikan gejala dari kondisi kesehatan yang berhubungan dengan
reaksi alergi. Meskipun obat anti histamin tidak dapat meyembuhkan, kondisi ini
karena obat ini tidak mempengaruhi penyebab dasar, obat antihistamin sering
dapat memberikan bantuan yang cukup baik terhadap kondisi alergi.
Efek Samping Obat Antihistamin
·
Efek samping umum:
mengantuk, sakit kepala, peningkatan asam lambung,
gangguan penglihatan, mulut kering, dan mudah tersinggung. Kebanyakan efek
samping akan hilang dengan sendirinya seiring tubuh beradaptasi dengan
antihistamin.
·
Efek samping lain:
Jantung berdebar, sesak nafas, kesulitan buang
air kecil atau kesulitan bernapas, harus segera dilaporkan ke dokter.
Indikasi Antihistamin
Antihistamin generasi
pertama di-approve untuk mengatasi hipersensitifitas, reaksi tipe I yang
mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan, rhinitis vasomotor,
alergi konjunktivitas, dan urtikaria. Agen ini juga bisa digunakan sebagai
terapi anafilaksis adjuvan. Difenhidramin, hidroksizin, dan prometazin memiliki
indikasi lain disamping untuk reaksi alergi. Difenhidramin digunakan sebagai
antitusif, sleep aid, anti-parkinsonism atau motion sickness.
Hidroksizin bisa digunakan sebagai pre-medikasi atau sesudah anestesi umum,
analgesik adjuvan pada pre-operasi atau prepartum, dan sebagai anti-emetik.
Prometazin digunakan untuk motion sickness, pre- dan postoperative atau obstetric
sedation.
Kontraindikasi Antihistamin
·
Antihistamin generasi pertama: hipersensitif
terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural, bayi baru lahir
atau premature, ibu menyusui, narrow-angle glaucoma, stenosing peptic
ulcer, hipertropi prostat simptomatik, bladder neck obstruction,
penyumbatan pyloroduodenal, gejala saluran napas atas (termasuk asma),
pasien yang menggunakan monoamine oxidase inhibitor (MAOI), dan
pasien tua.
·
Antihistamin generasi kedua dan ketiga : hipersensitif
terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural.
Dosis dan Contoh Obat Anthistamin
´ Dewasa: 3 – 4 kali
sehari 0.5 – 1 tablet.
Anak-anak 6 – 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.
Anak-anak 1 – 6 tahun: 0.25 dosis dewasa.
Anak-anak 6 – 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.
Anak-anak 1 – 6 tahun: 0.25 dosis dewasa.
´ Per oral: 4 mg tiap
4-6 jam; maksimal 24 mg/hari.
ANAK
´ di bawah 1 tahun
tidak dianjurkan;
´ 1-2 tahun 1 mg 2 kali
sehari;
´ 2-5 tahun 1 mg tiap
4-6 jam, maksimal 6 mg/hari;
´ 6-12 tahun 2 mg tiap
4-6 jam, maksimal 12 mg/hari.
Contoh Obat
´ CTM, Chlorphenamine,
Chlorpheniramin Maleat
Obat Kombinasi :
Aficitom, Allergen, Alleron, Bephenon, Bernamin, Ceteem, Chlorophene,
Chlorphenon, Cohistan, Decaphenon, Defemin, Histacure, Hufaphenon, Iphachlor,
Kalphenon, Kalphenon, Metachlor, Metasma, M-Phenon, Orphen, Paraphenon,
Pehachlor, Piriton Expectorant Linctus, Phenfamal, Piriton, Prohistab,
Samphenon, Sinamin, Tiramin, Xepachlor, Zecamex.semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar